Setelah etape cycling berakhir, 7 peserta ekspedisi Women Across Borneo menjelajahi gua-gua
indah di Mulu National Park, Serawak, Malaysia. Mereka menyusuri setidaknya 5
gua termasuk gua terpanjang sedunia: Clearwater Cave.
Kemarin adalah hari ke-9 ekspedisi Women Across
Borneo berlangsung. Ekspedisi yang diikuti 7 peserta wanita ini digelar oleh
perusahaan wisata adventure yakni Caldera. Setelah etape cycling 460 Km dari
Pontianak menuju Kuching, para peserta memasuki etape kedua yakni caving atau
susur gua.
Mereka tiba di Mulu National Park, Serawak,
Malaysia, pada Minggu (14/4). Keesokan harinya mereka menjelajah Lang Cave dan
Deer Cave. Selasa (16/4), para peserta menjajal Wind Cave dan Clearwater Cave
yang disebut-sebut sebagai gua terpanjang di dunia. Sebelum memasuki gua, para
peserta berkunjung ke pasar pagi ala suku asli Malaysia yakni Penan. Penan
adalah suku nomadik yang tinggal di hutan-hutan Malaysia Borneo.
Setelah melihat pembuatan longhouse dari batu dan
semen, mereka naik longboat menuju gua. Butuh waktu 20 menit sampai mereka tiba
di anak tangga menuju Wind Cave.
Ternyata Wind Cave tak terlalu besar. Dalam waktu
kurang dari 1 jam para peserta sudah keluar dan menuju gua selanjutnya, yaitu
Clearwater Cave. Mereka pun kembali ke tangga awal, dan mendaki ratusan anak
tangga lagi sampai tiba di area peristirahatan. Minum dan beristirahat wajib
hukumnya, karena perjalanan ke Clearwater Cave akan semakin menanjak.
Setelah 10 menit rehat, mereka mulai menyusuri anak
tangga dengan kontur lanskap hampir vertikal. Sekitar 200 anak tangga sampai
mereka tiba di mulut gua. Beruntung, ada jalur yang bisa dilalui untuk melihat
isi gua. Clearwater Cave relatif lebih besar dari gua sebelumnya, di dalamnya terdengar
suara gemericik air sungai yang memang mengalir di dalam. Stalaktit dan
stalakmit gua ini sangat menakjubkan, dan masih aktif karena terjaga dengan
baik.
Tak sampai di situ, peserta pun beranjak menuju ke
Lady Cave. Gua ini merupakan bagian dari Clearwater Cave. Disebut Lady Cave
karena terdapat batu yang bayangannya membentuk sosok perempuan sedang berdoa.
Di dindingnya terdapat noda-noda hitam berukuran besar. Itulah pertanda bahwa
tumbuhan yang tinggal di atas gua telah mati. Semakin banyak tumbuhan mati,
semakin besar pula noda hitam itu tampak di dinding gua.
Lelah trekking dan caving, para peserta kembali
turun untuk makan siang di tempat rehat sebelumnya. Beberapa peserta pun
'mencicipi' segarnya air sungai yang bening tersebut. Longboat membawa mereka
kembali ke Mulu Guest House. (detik.com)
0 komentar:
Posting Komentar
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.