Sebagian dari Anda mungkin memilih bersantai saat berumur
60 tahun. Tapi seorang kakek asal Inggris justru masih giat keliling dunia
dengan berjalan kaki. Dia juga selalu membawa salib raksasa!
Adalah Lindsay Hamon, kakek berusia 60 tahun yang sudah
menghabiskan 26 tahun terakhirnya untuk traveling keliling dunia. Yang menarik
darinya bukan hanya karena ia selalu berjalan kaki, tapi Hamon juga selalu
menggendong salib berukuran besar di pundaknya, seperti dilansir dari Oddity
Central.
Salib raksasa tersebut terbuat dari kayu dengan tinggi
sekitar 3,5 meter dan lebar kira-kira 1,5 meter. Salib tersebut ternyata sudah
ada sejak tahun 1987. Sejak saat itu, Hamon hampir tidak pernah meletakkan
salib jauh dari dirinya. Ke manapun Hamon pergi, salib tersebut selalu ada di
pundaknya. Untuk mengurangi beban, Hamon membuatkan roda kecil di bagian bawah
salib.
Selama perjalanan yang menakjubkan ini, Hamon membawa
pesan damai. Ia juga selalu mengajarkan ilmu agama kepada orang yang bertemu
dengannya. Hingga saat ini dirinya sudah keluar-masuk 19 negara antara lain
Selandia Baru, Rumania, India, dan Sri Lanka.
Perjalanannya yang juga digunakan sebagai alat dakwah ini
memang tidak mudah. Ia kerap tidak diterima di beberapa daerah. Hamon pernah
ditembaki di Bangladesh, diusir dari Lapangan St Petrus, Roma, dan masih banyak
lagi pengalaman pahit lainnya. Tapi Hamon tak pernah menyerah, ia selalu
bersemangat untuk melanjutkan misinya keliling dunia.
Bermodalkan sumbangan dari orang-orang yang iba dengan
dirinya saat di jalan, Hamon meneruskan perjalanannya. Untuk menghidupi 2 orang
dan 1 orang istrinya di Cornwall, Inggris, Hamon mengandalkan uang pensiunnya.
"Saya keluar dari pekerjaan dan melakukan perjalanan
ini sebagai gantinya, walaupun saya tidak mendapatkan uang yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan. Rasa takut kadang-kadang datang karena saya punya istri dan
anak-anak. Anda pasti tidak mau berada dalam bahaya. Perjalanan ini benar-benar
hanya mengandalkan kepercayaan kepada Tuhan, yakin Dia akan melindungi Anda,"
ujar Hamon.
Jika tidak punya uang, di mana Hamon tidur saat malam?
Jawabannya, Hamon tidur di mana saja ia mau. Rumah tempat pekerja seks, tempat
penampungan bus, gorong-gorong, sampai toilet menjadi lokasi peristirahatan
Hamon kala malam tiba.
Di setiap negara yang baru ia pijaki, pasti ada orang
baru yang bertanya-tanya tentang hal yang Hamon lakukan. Dengan senyum, Hamon
selalu menjawab satu per satu pertanyaan yang dilontarkan oleh masyarakat
sekitar sambil menyelipkan kalimat dakwah dan doa. Walaupun Hamon hanya
mengerti bahasa Inggris, tapi itu tak menjadi penghalang untuk dirinya.
"Saya sering berdoa dalam bahasa Inggris. Pernah ada
satu anak laki-laki yang datang entah dari mana ketika saya sedang berbicara
dengan sekitar 20-30 orang, dan dia menerjemahkan segalanya. Setelah ia
menerjemahkannya, ia menghilang. Saya tidak pernah tahu siapa dirinya atau dari
mana ia berasal, itu luar biasa," katanya.
Saat ini Hamon sedang berada di rumah untuk bertemu
dengan keluarga dan anjing kesayangannya. Tapi tidak lama lagi, Hamon akan
menuju Latvia dan negara lainnya, seperti Belarusia, Bulgaria, Belgia, Jerman,
Prancis, Irlandia, India, Hungaria, Nepal, Selandia Baru, Italia, Rusia,
Rumania, Polandia, Sri Lanka, Slovakia, dan kembali lagi ke Inggris.
Nah, jika mungkin nanti Anda traveling ke negara-negara di atas dan bertemu dengan pria yang membawa salib besar sambil berjalan kaki, itu mungkin Lindsay Hamon. (detik.com)
0 komentar:
Posting Komentar
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.